Salah Kembangkan Produk, Motorola Ambruk dari Kesuksesannya
Liputan6.com, New York - Keputusan bisnis merupakan salah satu elemen penting yang dapat menentukan jatuh bangunnya sebuah perusahaan. Hati-hati, kesalahan mengambil keputusan dapat menjadi bumerang yang dapat menghantam bisnis yang tengah dilakoni.
Tengok saja bagaimana Motorala bergulat memperbaiki kerugian yang harus ditanggung karena salah mengambil keputusan. Sebelum smart phone terkenal seperti sekarang, Motorola merupakan perusahaan yang telah lama bergelut di bisnis telepon seluler.
Sayangnya, Motorola terlalu lambat dalam merilis versi-versi terbaru dari smart phone yang diproduksinya. Kala itu, iPhone dan BlackBerry berhasil mengungguli persaingan penjualan untuk smart phone.
Dalam persaingannya, Motorola terlalu fokus pada bentuk fisik smart phone yang dirilis dibandingkan keinginan para konsumen. Alhasil Motorola harus menanggung rugi berupa penurunan pendapatan yang sangat besar dalam tiga tahun hingga 2009. Senin (14/7/2014):
Sumber : Amelie,Siska (2014,14 Juli).Salah Kembangkan Produk, Motorola Ambruk dari Kesuksesannya. Dikutip 1 Oktober 2019 dari Liputan6.com :https://www.liputan6.com/bisnis/read/2077778/salah-kembangkan-produk-motorola-ambruk-dari-kesuksesannya
Kenapa perusahan tersebut bisa salah mengambil keputusan ?
Gagal dalam bersaing dengan merk smartphone yg menjadi kompetitornya. Motorola adalah perusahaan yang pertama kali bersinardan mendapat perhatian besar di bisnis penjualan smart phone, namun malah gagal bersaing di bidangnya . Kesalahan terbesarnya adalah keliru mengambil keputusan untuk berekspansi dan menciptakan program baru.
Pada 2006, smartphone merek Razr yang dirilis Motorola berhasil perhatian dan mengungguli merk smartphone. Sayangnya, perusahaan tersebut gagal meluncurkan generasi baru smartphone dengan memanfaatkan merek Razr yang telah lebih dulu populer.
Motorola justru menjual telepon seluler sederhana dengan promo potongan harga. lalu pada tahun 2010 mengeluarkan kembali merk Razr,namun sayang produk-produk tersebut harus bersaing dengan iPhone dan Blackberry yang mulai menguasai pasar smartphone. akhirnya merugikan Motorola dan membuat perusahaan tersebut harus membayar sangat mahal karna kurangnya inovasi dan inisiatif perusahaannya.
Komentar
Posting Komentar